Jujur Itu Kemerdekaan Oleh Samsudin M.Ag
Pernyataan ini tidak akan membahas tentang "bohong-dusta" karena sekali berbohong, maka akan melakukan kebohongan berikutnya.
Jujur saja, saya tidak termasuk orang yang pantas meriwayatkan ayat al-Qur'an atau Hadits Rasulullah, karena semua hal yang diriwayatkan melalui ku, itu rusak, dho'if juga jauh dari shaheh apalagi mutawatir.
Aku ini pembohong, pendusta dalam setiap hal kepada setiap orang, kepada Tuhan bahkan terhadap diriku saja masih suka dusta.
Badanku ini suka gak jujur terhadap akal fikirku; akal fikirku tidak jujur terhadap nafsuku; nafsuku tidak jujur terhadap hatiku; dan hatiku sering tidak jujur terhadap ruhku.
Bahkan aku sudah sangat malu sekali, untuk berkata jujur terhadap Tuhanku, karena Tuhan sangat tahu siapa aku.
Wahai sahabatku...
Sang Imam Hujjatul Islam pernah menyatakan tanda persahabatan; salah satunya adalah tidak ada rahasia sedikitpun diantaranya.
Bagaimana dikata, kita sebagai orang jujur; jika panca indera, tubuh, nafsu, akal, hati dan ruh kita tidak pernah terbuka untuk sama sama bekerja.
Bagaimana kita sebagai pribadi yang jujur; jika masih ada rahasia diantara kita dengan istri, anak, orang tua, teman kerja, tetangga, bahkan terhadap orang yang kita anggap paling dekat dan nyata.
Berkata dan berperilakulah jujur; karena Tuhanmu.
Jika kita masih berlaku jujur karena berharap dunia, atau takut karena kekejaman dunia, atau jujur karena berharap cinta berbalas, berarti hidup kita berat menanggung beban berada di bawah tekanan dan tidak punya kuasa.
Merdeka-kan dirimu kawan...
Bebaskan dirimu dari perbudakan; akal-fikiran, nafsu-perasaan, cinta-balasan; Hidup dalam tekanan sungguh mengenaskan.
Sahabatku....
Mari saling nasihat menasihati dalam kebaikan dan jujur dengan kenyataan, agar hidup tetap berada di jalan menuju Tuhan.
Semoga kita diberi kekuatan untuk jujur dan tidak hanya sekedar benar.
Semoga Diberkahi Disertai Rahman Rahim Tuhan.
Komentar
Posting Komentar