Dialog Sains Dengan Hadits Oleh Muhammad Ihsan
“Jika seekor
lalat jatuh dalam minuman salah seorang diantara kamu maka hendaklah ia
membenamkannya (sekalian untuk) kemudian mengangkatnya. Sesungguhnya di dalam
salah satu sayapnya terdapat penyakit dan di sayap lain terdapat obat penawar.”(Shahih Bukhariy: 3320, 5782)
Mayoritas manusia di muka bumi
menganggap lalat sebagai serangga yang menjijkan dan membawa banyak bakteri dan
bibit penyakit. Sehingga kebanyakan orang ketika menemukan makanan atau
minumannya dihinggapi lalat, dia tidak mau untuk memakan atau meminummya
kembali. Namun dalam hal ini, orang yang terbiasa membuang minuman yang telah
dihinggapi lalat dan tidak pernah mencoba melakukan perintah nabi dalam hadits
ini tidak bisa meragukan hadits ini begitu saja, karena hadits ini berpredikat shahih
secara matan sebagaimana yang di sampaikan imam Bukhari, Ibn Majah, Abu Dawud,
dan lain-lain.
Men-syarahi hadits ini, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebutkan bahwa
lalat melindungi dirinya dengan sayap sebelah kiri. Keterangan ini merupakan
isyarat bahwa sayapnya yang sebelah kanan mengandung obat penawar., hal ini
menguatkan pandangan salah seorang peneliti. Ketika lalat sudah dibenamkan
seluruhnya, maka unsur-unsur obat akan menyerang unsur-unsur penyakit dengan
izin Allah.
Para Ilmuwan dan dokter berselisih pendapat tentang hadits ini, mereka
masing-masing memiliki argument atas pernyataan yang berdasar pada analisis
mereka. Namun, perlu diketahui juga bahwa ilmu kedokteran belumlah usai,
artinya masih banyak ilmu-ilmu yang belum ditemukan dalam study kedokteran dan
sains.
Para peneliti telah menemukan fakta bahwa dalam tubuh lalat terdapat
penyakit sekaligus obatnya, sebagaimana orang mengetahui bahwa bisa
kalajengking bia terobati oleh bisa itu sendiri dengan perlakuan khusus. Dan
kekebalan atas suatu penyakit bisa diperoleh dari penyakit itu sendiri setelah
melemahkan virusnya. Dan diketahui pula bahwa tubuh manusia bisa melahirkan
kekebalan atas suatu penyakit karena pernah mengalaminya. Hal ini merupakan
sesuatu yang wajib kita syukuri sebagai bentuk ni’mat yang Allah berikan kepada
kita selaku hambanya.
Menenggelamkan lalat berarti membenamkan lalat seluruhnya kedalam
makanan atau minuman yang dihinggapinya agar keluar penawar yang terkandung
dalam tubuhnya setelah mengeluarkan penyakit. Formula medis ini tidak mampu
diselami oleh semua peneliti dan para pakar medis yang ada, karena memang
berusmber dari lentera kenabian. Hanya mereka yang mendapat taufik dan
hidayahlah yang akan mengimani sepenuhnya kebenaran hadits ini.
Ibnu Jauzi menanggapi hadits tentang penawar yang terdapat pada sayap
lalat tersebut tidaklah aneh, sebagaimana lebah mengeluarkan madu dari bagian
atas tubuhnya dan racun dari bagian bawahnya.
Penelitian ilmiah telah menemukan bahwa lalat akan mengeluarkan enzim
kecil yang berupa kuman yang merugikan makhluk hidup lain. Maka ketika lalat
hinggap ke dalam air, hendaklah membenamkannya sebelum kemudian di keluarkan.
Kasus serupa pernah terjadi di Negara India pada tahun 30-an, dimana
hamper seluruh rakyatnya menderita penyakit kolera yang disebabkan oleh lalat,
hingga diramalkan bahwa rakyat India akan meninggal disebabkan penhakit ini.
namun, selang beberapa hari dokter menemukan rakyat India kembali pulih.
Belakangan diketahui penyebab kepulihannya adalah bahwa lalat hinggap di
sumur-sumur dan berbagai sumber air lainnya dengan memasukkan bagian tubuhnya
yang berguna sebagai obat penawar atas bakteri yang dibawanya.
Wallahu A’lam …
Komentar
Posting Komentar